Friday , March 29 2024
Topik Pelatihan Dari Dadang Kadarusman>>>
You are here: Home / Artikel Pilihan / Derajat Kejujuran

Derajat Kejujuran

Hore!
Hari Baru, Teman-teman.

Apakah Anda orang yang jujur? Mmmh…. y-ya, tentu saja. Saya percaya sepenuhnya bahwa setiap orang itu sebenarnya jujur. Pertanyaannya kemudian adalah; seberapa jujurkah orang yang jujur itu? Kejujuran, mempunyai tingkatan-tingkatan. Memang, kalau dipandang hitam putih hanya ada dua jenis manusia, yaitu; yang jujur dan tidak jujur. Tapi, kalau kita menggunakan kacamata ‘berwarna’, maka kita bisa melihat kejujuran dalam bentuk gradasi. Dari yang tingkat jujurnya ‘rendah sekali’ hingga yang ‘tinggi sekali’. Kaca mata mana yang lebih suka Anda gunakan? Hitam putih-kah? Atau yang berwarna itu? Jika Anda memilih hitam putih, boleh saja. Tetapi, kemungkinan besar; tidak ada manusia yang benar-benar jujur. Jika pun ada, mungkin sangat sedikit sekali jumlahnya. Dan, apakah Anda termasuk kedalam kelompok yang sangat sedikit itu? Kalau saya, tidak. Ups! M-maksud saya…

Dare to invite Dadang to speak for your company? Call him at 0812 19899 737 or Ms. Vivi at 0812 1040 3327

Berapa harga sebuah bakwan hari ini? Kira-kira 700,- rupiah, ya. Dimasa saya kecil, harganya masih satu rupiah saja. Dengan koin 1 rupiah pun saya sudah bisa membeli bakwan. Maka bisa dibayangkan, nilai koin 2,000.- rupiah kala itu jika dibandingkan dengan masa sekarang. Apa hubungannya koin 2,000.- rupaih itu dengan kejujuran? Bagi saya pribadi erat sekali. Karena, koin 2,000.- itulah yang menjadi momentum bagi saya untuk mengenali kejujuran khususnya terkait sesuatu yang saya dapatkan tanpa hak.

“Benar, kamu tidak mengambil uang itu?” begitu ayah saya bertanya. Untuk yang kesekian kalinya.

Saya gigih menggeleng sambil mengatakan “Tidak!”. Sambil berkata begitu, saya berbaring telungkup diatas lantai rumah panggung kami yang terbuat dari papan kayu. Ada sebuah bantal yang menyangga kepala saya. Dan sehelai tikar daun pandan yang menjadi alasnya.

“Ya sudah kalau memang kamu tidak mengambilnya,” kata Ayah. “Sekarang pikirkan sekali lagi. Apakah jawabanmu itu benar…” lanjutnya. “Apa mau sholat dulu,” beliau menambahkan. ‘Apa’ adalah sebutan kami untuk ayah. Seperti Anda, memanggil ayah Anda dengan sebutan ‘Papa’.

Apa beranjak pergi. Lantas berdiri diatas sajadah hanya berjarak beberapa meter saja dari tempat saya membaringkan diri. Seperti pose yang dipilih kaki seribu dan trenggiling saat mempertahankan diri.

Saya lega, karena sekarang terbebas dari pertanyaan;’benarkah kamu tidak mengambil uang itu?’ Tapi saya juga gundah. Karena Apa memberi saya kesempatan untuk memikirkan kembali jawaban yang sedari tadi gigih saya pertahankan. “Tidak, saya tidak mengambil uang itu…..”

Pelan-pelaaaan sekali. Tangan saya merogoh masuk kedalam saku celana. Lalau menjepit koin itu. Kemudian menariknya keluar. Perlahan. Dan sangat hati-hati. Apa masih khusyuk sembahyang sehingga beliau tidak mungkin tahu apa yang tengah terjadi disitu. Apa lagi saat itu sudah menjelang magrib. Sehingga tidak mudah melihat segala sesuatu dengan jelas. Jangan salah. Di kampung saya pada masa itu belum ada listrik. Sehingga, gelapnya malam hanya bisa dibiaskan oleh cahaya dari cempor, obor, atau lampu petromaks.

Aman. Semuanya pasti aman.
Kalau Apa sampai bertanya lagi. Saya bisa dengan lebih gagah berani menjawabnya. “Kalau tidak percaya ya geledah saja!” begitulah kalimat yang sudah saya siapkan. Jika setelah sholatnya nanti Apa bertanya lagi.

Sekarang, koin 2,000.- an itu sudah ada dalam genggaman saya. Dijepit kuat supaya tidak sampai jatuh. Bahaya kalau sampai begitu. Perlahan sekali. Tangan saya menyelinap ke bawah bantal. Dalam beberapa detik lagi, semuanya aman. Dan tidak lagi bisa dilacak. Begitu yang saya pikirkan.

Namun, koin itu tidak mau berpihak kepada saya. Bukannya mendukung saya habis-habisan. Eh, dia malah bersekongkol dengan lantai kayu untuk menjatuhkan saya. Hasil persekongkolan koin dan lantai kayu itu menjelma menjadi bunyi ‘klik’ yang meskipun perlahan, tapi telah dibesar-besarkan oleh amplifier bernama keheningan malam.

Oh, betapa teganya koin itu menikam saya dari belakang.
Saya yang sudah sedemikian sungguh-sungguh mencintainya. Begitu serius melindunginya. Begini gigih untuk merawat dan menjaganya. Malah dicampakkan dengan pengkhianatan yang tidak terduga.

“Assalaaamua’alaikum warahmatullaaahi wabarakaatuh….” Apa mengakhiri sholatnya sambil menengok kearah kanan.

“Assalaaamua’alaikum warahmatullaaahi wabarakaatuh….” Disempurnakannya sholat itu dengan salam terakhir sambil menengok kearah kiri. Berdzikir sebentar. Lalu bangkit dan berjalan perlahan mendekati saya yang masih meniru trenggiling. Sambil menahan jantung yang nyaris seperti hendak meletus ditembus oleh gairahnya sendiri.

“Apa tidak akan bertanya lagi,” katanya.
“Apa juga tidak akan memarahi kamu,” katanya lagi.
“Karena Apa tahu, kalau kamu itu….” Saya menantikan kalimat itu segera selesai saja. Jangan sampai seperti pisau tajam yang mengiris sedikit demi sedikit. Sudah hunjamkan saja. “kamu itu anak yang jujur….”

Towwweeewewewengngngng………
Kamu itu anak yang jujur. Benar. Saya ini anak yang jujur seperti yang Apa katakan. Dan benar, lantai kayu itu telah membantu koin itu untuk menolong saya menemukan tingkatan kejujuran sebenarnya yang saya miliki. Lalu dengan wajah tertunduk, menarik koin itu. Kemudian menyerahkannya kepada Apa. “Sumuhun, Dadang tos ngabantun artos ti lomari Mama“. Iya, saya telah mengambil uang dari lemari Mama….

Nyaris sepanjang hari dalam hidup kita. Selalu ada berita tentang orang-orang besar yang mengerdil karena rendahnya tingkatan kejujuran mereka. Betapa banyak pula kisah tentang orang tinggi yang menjadi rendah karena rendahnya kadar kejujuran mereka. Dan betapa tak hentinya cerita-cerita nyata tentang orang mulia yang menjadi hina, hanya karena rendahnya nilai-nilai kejujuran mereka.

Saya, tidak perlu lagi menutupi kenyataan bahwa saya telah mengambil koin 2,000.- itu. Saya juga tidak mungkin lagi bisa menutupi perilaku serupa lainnya yang pernah dilakukan dimasa lalu. Tapi Apa mengatakan bahwa semua orang pernah melakukan kesalahan. Sedangkan kejujuran, merupakan alat penghapus yang paling baik. Agar kita, bisa meninggal dalam keadaan husnul khatimah. Yaitu, meninggal dalam keadaan yang lebih baik. Cara meninggal yang hanya menjadi hak orang-orang yang bersedia untuk mengakui dengan jujur kesalahan-kesalahannya dimasa silam. Lalu menjaga diri, agar tidak lagi melakukan kesalahan serupa sejak saat itu.

Setiap orang itu jujur. Hanya saja, masing-masing berbeda tingkatannya. Berbeda kadarnya. Berbeda, nilai kejujurannya. Sudah sejujur apakah Anda? Dan sudahkah Anda menemukan teladan untuk dicontoh kejujurannya? Silakan cari jika Anda belum menemukan model kejujuran itu. Kalau saya, sudah menemukan pribadi yang layak dicontoh dan diteladani itu. Dia, adalah seorang pribadi yang oleh orang-orang yang mengenalnya diberi gelar sebagai ‘Al-Amiiin’. Orang yang jujur. Orang yang terpercaya. Bisakah kita meneladani kejujuran beliau? Insya Allah. Jika kita bersedia memulainya, saat ini juga.

Salam hormat,
Mari Berbagi Semangat!
DEKA – Dadang Kadarusman – 7 Desember 2012
Leadership, Career and People Develompent Trainer
0812 19899 737 or Ms. Vivi at 0812 1040 3327
PIN BB DeKa : 2A495F1D

Catatan Kaki:
Akan tiba masa dimana mulut tidak lagi bisa bicara. Hanya kulit, tangan dan kaki yang bersaksi, sudah melakukan apa saja selama hidup didunia.

Ingin mendapatkan kiriman “S(=Spiritualism)” secara rutin langsung dari Dadang Kadarusman? Kunjungi dan bergabung di http://finance.groups.yahoo.com/group/NatIn/

Silakan di-share jika naskah ini Anda nilai bermanfaat bagi yang lain, langsung saja; tidak usah minta izin dulu. Tapi tolong, jangan diklaim sebagai tulisan Anda sendiri supaya pahala Anda tidak berkurang karenanya.

Silakan di-share jika naskah ini Anda nilai bermanfaat bagi yang lain, langsung saja; tidak usah minta izin dulu. Tapi tolong, jangan diklaim sebagai tulisan Anda sendiri supaya pahala Anda tidak berkurang karenanya.

IN-HOUSE TRAINING LEADERSHIP IN PRACTICE”. Program in-house training 2 hari untuk supervisor dan manager yang menitik beratkan pada pembahasan kasus AKTUAL kepemimpinan, CONTOH cara mengatasinya, serta PRAKTEK bagaimana melakukannya. Sangat cocok sekali untuk perusahaan yang ingin memberikan pelatihan kepemimpinan praktis bagi para leader mudanya. Agar mereka bisa menjalankan tugas kepemimpinannya sehari-hari dengan lebih baik daripada sebelumnya. Dipandu langsung oleh Dadang Kadarusman. Untuk reservasi, hubungi 0812 19899 737 atau 0812 1040 3327

In-House Training ”TURNING POTENTIAL POWER INTO PROFESSIONALISM”. Tak ada karyawan yang direkrut secara asal-asalan. Apalagi di perusahaan yang system system seleksinya ketat sekali. Artinya, para keryawan itu mempunyai potensi diri yang tinggi. Namun, mengapan kebanyakan hanya bisa menjadi karyawan yang biasa-biasanya saja meskipun sebenarnya mereka punya potensi diri yang sedemikian tinggi tadi? Mungkin karena mereka belum bisa mengkonversi potensi tinggi itu menjadi tingkat profesionalisme yang juga tinggi. Jika Anda ingin membantu karyawan di perusahaan Anda untuk melakukannya, boleh dimualai dengan mengadakan training berdurasi 1 hari ini untuk mereka. Dipandu langsung oleh Dadang Kadarusman. Untuk reservasi, hubungi 0812 19899 737 atau 0812 1040 3327

Dare to invite Dadang to speak for your company? Call him at 0812 19899 737 or Ms. Vivi at 0812 1040 3327

Gambar:wendywyl.blogspot.com

About Dadang Kadarusman

Dadang Kadarusman
Dalam bidang pelatihan, Dadang merupakan salah satu dari hanya sedikit trainer di Indonesia yang telah menulis dan mempublikasikan ribuan artikel dan buku-buku pengembangan diri. Dadang juga berbicara di radio, tampil di televisi, manulis berbagai artikel dalam jurnal Human Capital, serta berbagai macam publikasi lainnya. Dadang mengukuhkan dirinya sebagai pionir dalam bidang Natural Intelligence yang masih sangat jarang dimiliki dunia saat ini. Pada Februari 2011 Dadang terpilih sebagai The Best Performer Trainer dalam event Trainer BootCamp yang diselenggarakan oleh Indonesia Inspiring Movement. Dadang membawakan program-program pelatihannya dengan antusias, menyenangkan, interaktif disertai dengan contoh-contoh aktual yang Dadang tunjukkan langsung dihadapan peserta. Dadang, tidak hanya bicara tentang teori. Melainkan mencontohkan bagaimana cara melakukannya dengan cara yang kreatif, interaktif dan variatif. Untuk mengundang Dadang bicara di perusahaan Anda, silakan hubungi 0812 19899 737.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*