Salah satu duri dalam kepemimpinan adalah anak buah yang tidak bisa diatur. Ada yang karena merasa lebih senior. Atau mengira bahwa atasannya tidak lebih kompeten dari dirinya. Atau mungkin juga ada penyebab lainnya.
Khusus bagi atasan baru, baik yang dipromosi atau yang di rekrut dari perusahaan lain; anak buah bisa saja ‘ngetest’. Kira-kira atasannya ini bisa nggak handle ‘kesulitan’ yang disodorkannya. Cuma ngetes aja. Kalau nggak lulus, dia bakal ngeribetin terus. Tapi kalau lulus, akhirnya dia bakal respek juga.
Dalam banyak situasi, sikap anak buah yang sulit diatur itu muncul karena lemahnya ikatan emosi dengan atasan. Kalau secara emosi mereka tidak terkoneksi, maka sulit untuk bisa saling memahami. Bahkan atasan ‘biasa-biasa’ saja juga bisa jadi luar biasa kalau berhasil membangun hubungan emosi yang bagus dengan anak buahnya.
Jadi, salah satu faktor penting dalam mengatasi anak buah yang susah diatur itu ya membangun hubungan yang lebih baik. Kenyataannya, orang yang ndablek pun nurut kepada orang-orang tertentu. Kenapa? Biasanya karena mereka mempunyai hubungan yang baik satu sama lain.
Bagaimana kalau dengan semua orang lainnya pun dia sulit diatur? Biasanya, itu karena selama ini dia merasa tidak diberi tempat. Misalnya, kalau semua orang memandang sebelah mata kepadanya maka dia juga akan merasa terpojok. Bisa dipahami jika sikapnya demikian. Orang pertama yang memberinya apresiasi bakal memenangkan hatinya.
Sekalipun demikian, ada saja anak buah yang tetep sulit. Meski segala daya upaya sudah dilakukan. Untuk yang seperti ini, maka fokus kita adalah; kinerja. Jika memang sikap dan perilakunya tidak bisa diperbaiki maka, soal kinerja itu tidak boleh kompromi. Namun sebagai atasan, kita tetep mesti mengingatkan bahwa sikapnya itu tentu ada konsekuensinya.
Dengan begitu, minimal kerjaan yang harus ditanganinya selesai. Sambil tetap menjadi pengingat terdepan dalam perbaikan sikap dan perilaku yang mesti dia lakukan. Siapa tahu seiring dengan berjalannya waktu, dia bisa berubah menjadi lebih baik. Sehingga dia bisa menjadi seperti anak buah lainnya. Yang kinerjanya baik. Sikap dan perilaku kerjanya juga baik. Bagi kebaikan dirinya juga kan? Juga bagi kebaikan unit yang kita pimpin tentunya.
“Leadership In Practice” adalah program training 2 hari yang cocok untuk leader level supervisor dan manager. Kalau kantor Anda beromset kurang dari 400 Milyar/tahun, dapatkan special rate untuk training ini. Hubungi DeKa di 0812-19899-737 atau dkadarusman@yahoo.com
Salam hormat.
Mari Berbagi Semangat!
DEKA – Dadang Kadarusman
HR Development Consultant
www.dadangkadarusman.com
Catatan kaki:
Bulan Ramadhan adalah saat yang tepat untuk mengadakan training. Saya berikan subsidi berupa SPECIAL RATE untuk program 1 atau 2 hari kalau kantor Anda mau mengadakan training di bulan Ramadhan ini. Hubungi DeKa di 0812-19899-737 atau dkadarusman@yahoo.com
Jika Anda ingin mendapatkan update article saya via WA silakan bergabung dengan Group WA “Dekadarus And Friends” di nomor : 0812-19899-737. Sebutkan (1) Nama dan tulis (2) “Dekadarus And Friends Group”. Agustus 2015. Jumlah member terbatas.
Kesibukan sering tidak memungkinkan saya untuk posting artikel di berbagai milist. Jadi saya prioritaskan di milist pribadi yang bisa diupdate melalui gadget. Jika Anda ingin mendapatkan kiriman artikel “L (=Leadership)” secara rutin sebaiknya bergabung disini: http://finance.groups.yahoo.com/group/NatIn/
Silakan teruskan kepada orang lain jika Anda nilai artikel ini bermanfaat. Dan tetaplah mengingat bahwa; Anda tidak perlu mengklaim sesuatu yang bukan karya tulis Anda sendiri. Meskipun Anda sudah berbuat baik, namun Tuhan; belum tentu suka tindakan itu (Natin & The Cubicle).
Disclaimer:
Saya tidak selalu mampu merespon balik komentar atau sanggahan atas tulisan ini. Karena berbagai keterbatasan yang ada pada saya. Terimakasih atas pengertiannya.
Gambar: pinterest.com