Ada seorang penipu ulung yang tidak pernah gagal menipu setelah setengah abad menjalani profesinya. Dia pun menobatkan diri sebagai penipu terhebat sejagat.
“Jangan sombong tuan,” seseorang mengingatkan. “Justru tuanlah yang tertipu.” Katanya.
“Tunjukkan siapa yang bisa menipuku?!” Tantangnya.
“Tuhan, tuan.” jawabnya.
“Tuhan?” Balasnya. “Aku tidak percaya Tuhan,” katanya. “Tuhan itu hanya hayalan.” tambahnya.
“Tuan keliru,” jawab orang itu. “Lagi pula, tuan tidak akan bisa menipu Tuhan.” katanya.
Merasa diremehkan, penipu itu pun sesumbar bahwa dia akan menipu Tuhan.
“Jika tuan hendak menipu Tuhan, silakan umumkan agar khalayak menyaksikan,” katanya.
Maka dia pun membuat maklumat yang diumumkan kepada seluruh penduduk bahwa dia akan menipu Tuhan.
Seketika itu pula orang itu berkata;”Tuch kan. Tuan baru saja tertipu….”
Penipu itu pun protes. Bagaimana bisa dia dibilang sudah tertipu?
“Tadi tuan bilang tidak percaya Tuhan. Tapi sekarang tuan mengatakan hendak menipu Tuhan. Maka itu artinya, tuanlah yang tertipu.” Jawab orang itu.
“Kok begitu?” Protes sang penipu.
“Jika Tuhan itu tidak ada, maka tuan sudah tertipu karena mau saja menipu sesuatu yang tidak ada.” Jawabnya.
“Hhhmmh, baiklah.” Jawab si penipu. “Bagaimana kalau Tuhan itu ternyata ada?” Balasnya.
“Nah. Kalau begitu, tuan juga tertipu. Karena mengira sesuatu tidak ada padahal ternyata ada.”
Namun si penipu tidak mau mengaku kalah juga. “Tapi mengapa Tuhan membiarkan orang-orang itu tertipu olehku?” Katanya. “Tidakkah Tuhan melindungi orang yang mempercayainya?”
“Tuan tertipu lagi. Tuan mengira sudah menipu orang lain. Padahal dimata Tuhan, orang yang tuan tipu itu dibersihkan dari dosa-dosanya melalui penipuan yang tuan lakukan…” jawabnya.
“Halaaagh! Ada orang yang sedang makan di restoran,” katanya. “Ku keroyok dia sampai babak belur hingga patah pula tangannya.” Lanjutnya.
“Tuan tertipu lagi. Bagi orang itu, perlakuan tuan hanya ujian dari Tuhan. Sehingga dia dengan tulus ikhlas menerimanya. Sekalipun polisi membiarkan tuan melenggang kangkung…”
Si penipu itu pun makin penasaran. “Kalau Tuhan sayang kepadanya, kenapa Tuhan tidak menolongnya?” tantangnya.
“Tuan tertipu lagi,” jawab orang itu. “Tuan mengira Tuhan tidak menolong orang itu dengan membiarkannya tuan aniaya?” Lanjutnya.
“Ketahuilah tuan,” katanya. “Sesungguhnya orang itu mampu membalas mematahkan tangan tuan.” Lanjutnya. “Tapi dia tidak melakukannya…”
“Hah! Mana bisa? Dia yang tidak berdaya mau membalasku?” Orang itu sesumbar.
“Tuan tertipu lagi,” jawab orang itu. “Tuan mengira hanya tuan saja yang mempunyai teman dalam pengingkaran kepada Tuhan?” Katanya.
“Ketahuilah tuan. Orang-orang beriman itu dipersaudarakan dalam sebuah ikatan yang kokoh. Sebagaimana Tuhan mereka berfirman; ‘Innamal mu’minuuna ikhwatun’. Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara…” lanjutnya.
“Jika pun orang yang tuan keroyok di restoran itu tidak bisa membalas tuan. Maka saudara-saudara seimannya sanggup melakukan pembalasan.” katanya.
“Halah. Mana buktinya? Sekarang pun mereka diam saja!” Penipu itu sesumbar lagi.
“Nah. Tuan tertipu lagi.” Jawabnya. “Ketahuilah Tuan. Bahwa kaum mukmin itu dicegah Tuhan dari menyakiti tuan…” katanya. “Karena kalau mereka lakukan pembalasan, maka polisi tidak akan menangkap tuan. Melainkan menangkap mereka untuk dipersalahkan.”
Akhirnya. Penipu itu bosan. “Sudahlah. Mana Tuhan kamu itu? Biar kubuktikan aku bisa menipunya!” Katanya.
“Tuan tertipu lagi.” Jawabnya. “Bagaimana mungkin tuan menipu Tuhan jika hari ini saja tuan berkali-kali saya tipu.” katanya. Ia pun beranjak pergi.
“Sebelum pergi,” penipu itu mengejarnya. “Katakan padaku bagaimana aku sampai berkali-kali tertipu olehmu?” Kata sang penipu.
Orang itu berpaling. Lalu katanya; “Wamakaruu wamakarollaahu. Walloohu khairul maakiriin.”
“Apa artinya itu?” Seru si penipu.
“Pergilah mengaji,” kata orang itu. “Jika kamu ingin mengerti. Jalan Ilahi.”
Salam hormat.
Mari Berbagi Semangat!
DEKA – Dadang Kadarusman
Author, Trainer, and Public Speaker
www.dadangkadarusman.com
Catatan kaki:
Kebanyakan klien pelatihan saya adalah pelanggan lama yang sebelumnya pernah mengundang saya. Atau pelanggan baru yang mendapatkan rekomendasi dari klien lainnya. Mungkin perusahaan Anda akan cocok juga dengan materi dan metode pelatihan saya. Hubungi DeKa di 0812-19899-737 atau dkadarusman@yahoo.com
Jika Anda ingin mendapatkan update article saya via WA silakan bergabung dengan Group WA “Dekadarus And Friends” di nomor : 0812-19899-737. Sebutkan Nama dan tulis “Dekadarus And Friends Group”. Jumlah member terbatas.
Kesibukan sering tidak memungkinkan saya untuk posting artikel di berbagai milist. Jadi saya prioritaskan di milist pribadi yang bisa diupdate melalui gadget. Jika Anda ingin mendapatkan kiriman artikel “S (=Spiritualism)” secara rutin sebaiknya bergabung disini: http://finance.groups.yahoo.com/group/NatIn/
Silakan teruskan kepada orang lain jika Anda nilai artikel ini bermanfaat. Dan tetaplah mengingat bahwa; Anda tidak perlu mengklaim sesuatu yang bukan karya tulis Anda sendiri. Meskipun Anda sudah berbuat baik, namun Tuhan; belum tentu suka tindakan itu (Natin & The Cubicle).
Disclaimer:
Saya tidak selalu mampu merespon balik komentar atau sanggahan atas tulisan ini. Karena berbagai keterbatasan yang ada pada saya. Terimakasih atas pengertiannya.
Gambar: pinterest