Akhir pekan kemarin, saya mengikuti sebuah seminar yang diprakarsai Rumah Inovasi. Didalam seminar itu ada survey tentang seberapa besar pandemi covid-19 ini berpengaruh kepada kondisi keuangan kita.
Dari survey itu didapat data dimana 11% responden menyatakan terpengaruh sangat parah. Kehilangan pekerjaan, dan tak lagi memiliki penghasilan bulanan. Sebanyak 26% lagi mengalami pemotongan gaji sehingga arus kas keluarga jadi terganggu. Dan 63% responden menyatakan tidak terpengaruh. Alhamdulillah. Berarti, lebih dari setengah kaum karyawan profesional kondisi ekonominya aman.
Tapi. Angka-angka itu bisa berubah jika dilakukan pada komunitas yang berbeda. Dan mungkin, bisa berubah juga jika dilakukan lagi 3 bulan yang akan datang.
Lalu. Poin pentingnya apa buat kita? Jika Anda masuk kelompok yang 11% itu. Yang kehilangan pekerjaan itu. Maka pertama, perlu paham benar bahwa; meratapi nasib tidak memperbaiki apapun. Kita justru bakal semakin terpuruk kalau terlampau lama tenggelam dalam duka.
Saya paham bahwa motivasi tidak akan menolong Anda. Tapi apa yang saya katakan ini; bukan motivasi. Melainkan ajakan untuk melihat bahwa; Hey. Anda tidak sendirian. Ada banyak orang lainnya yang mengalami nasib yang sama. Tubuh Anda sehat, itu aset. Otak Anda berfungsi, itu aset. Badan Anda bisa bergerak tanpa kurang suatu apapun, itu juga aset. Yuk, kita bertarung dengan aset itu. Bismillah. Laa haula, walaa quwwata illa billah…
Jika Anda termasuk yang 26% itu. Yang gajinya dipotong itu. Saya kabarkan, penghasilan saya juga menurun sangat drastis. So, nasib kita samalah. Tapi meratapi nasib juga tidak berguna. Masih ada sebagian penghasilan yang kita dapatkan kan? “Alhamdulillah” Itu adalah kalimat utama yang patut kita ucapkan berulang-ulang.
Hal selanjutnya adalah menyadari bahwa; Hey. Orang lain lebih parah keadaannya dari kita loh. Mereka kehilangan sellluuuruh penghasilannya. Tapi mereka terus bangkit. Mereka terus berjuang. Mereka terus memeras pikiran, badan dan keringat. Kita? Tidak pantas kalau sampai ketinggalan. Ayuk deh, berkreasi lagi. Dan boleh jadi, inilah saatnya untuk menggali dan menemukan sumber rezeki yang baru. Yang selama kondisi normal dimasa lalu, kita anggap sebagai angin lalu. Ayo. Mulai sekarang. Dan kita lihat hasilnya 6 bulan kedepan.
Bagaimana kalau Anda masuk ke kelompok 63%? Yang kalem aja walau sejuta badai mengamuk itu. Well, ini saatnya untuk payback semua kebaikan perusahaan kepada Anda dong. Dicek deh, hal-hal kurang produktif yang mungkin dilakukan dimasa lalu. Sebab sikap tahu diri Anda kepada perusahaan, merupakan indikasi adanya rasa syukur Anda; kepada nikmat yang Allah berikan.
So. Seberapa besar pandemi ini berdampak pada kondisi ekonomi Anda? Ah, bukan jawabannya yang penting buat saya. Toh saya juga nggak bisa bantu apa-apa kan? Apapun itu, hendaknya bisa berdampak pula secara positif; kepada perubahan perilaku, dan kualitas pribadi kita. Insya Allah.
Salam hormat.
Mari Berbagi Semangat!
DEKA – Dadang Kadarusman.
Change Matter Learning Partner
Jika Anda ingin menambah referensi tentang Manajemen Kewirausahaan, Subscribe Channel “INDONESIA SEHATI” Via Tautan Berikut Ini: (Tinggal di klik saja logonya)
Channel Untuk Para Wirausahawan Berdaya Diri
Catatan kaki:
Kebanyakan klien pelatihan saya adalah pelanggan lama yang sebelumnya pernah mengundang saya. Atau pelanggan baru yang mendapatkan rekomendasi dari klien lainnya. Ada juga yang PIC-nya pindah ke perusahaan lain, lalu mereka ‘membawa’ saya ke kantor barunya…. ? Thank you all!
Jika Anda ingin mendapatkan update article saya via WA silakan bergabung dengan Group WA “Dekadarus And Friends” di nomor: 0812-1989-9737. Sebutkan Nama dan tulis “Dekadarus And Friends Group”. Jumlah member terbatas.
Kesibukan sering tidak memungkinkan saya untuk posting artikel di berbagai milist. Jadi saya prioritaskan di milist pribadi yang bisa diupdate melalui gadget. Jika Anda ingin mendapatkan kiriman artikel “P (=Personalism)” secara rutin sebaiknya bergabung disini: http://finance.groups.yahoo.com/group/NatIn/
Silakan teruskan kepada orang lain jika Anda nilai artikel ini bermanfaat. Dan tetaplah mengingat bahwa; Anda tidak perlu mengklaim sesuatu yang bukan karya tulis Anda sendiri. Meskipun Anda sudah berbuat baik, namun Tuhan; belum tentu suka tindakan itu (Natin & The Cubicle).
Disclaimer:
Saya tidak selalu mampu merespon balik komentar atau sanggahan atas tulisan ini. Karena berbagai keterbatasan yang ada pada saya. Terimakasih atas pengertiannya.
Gambar dari:globaltradereview