Ada banyak hal yang tidak bisa kita lakukan. Mesti diakui itu. Tapi tidak usah disesali. Walaupun kadang kita kalah oleh orang lain. Dalam aspek itu. Hanya dalam aspek itu saja mestinya. Karena, dalam aspek yang lainnya kita unggul dari mereka. Jika dalam semua aspek masih kalah. Berarti, kita masih belum memahami, letak keunggulan diri kita.
Di fitness center, ada banyak bidang. Mau kelas power, otot, endurance, kardio, atau kelenturan. Masing-masing bidang, ada instrukturnya. Dan mereka pada jago semua. Sekalipun begitu, mereka jago hanya dibidangnya masing-masing. Tidak disemua bidang.
Kelas favorit saya misalnya, bukan membesarkan otot. Tapi kelas kelenturan tubuh atau gentle flow (GF). Cocok saja dengan postur dan kebutuhan tubuh saya.
Hari ini, dikelas yang saya ikuti itu hadir juga instruktur kelas body pump (BP) . Kali ini menjadi peserta seperti saya. Badannya kekar berotot. Maklum. Instruktur fitness gitu loh. Sebaliknya, instruktur GF saya sama sekali nggak kekar. Ototnya biasa saja.
Orang berotot, mestinya lebih kuat. Iya. Dalam soal power atau tenaga. Tetapi dikelas GF itu, otot kekar ternyata tidak menjadi jaminan endurance dan kelenturan. Di kelas itu, seorang instruktur BP keren menjadi ‘sama saja’ dengan murid lainnya.
Rupanya, instruktur GF saya juga kadang ikut kelas sang instruktur BP. Dan sama juga. Instruktur handal kelas GF menjadi seperti peserta lainnya dikelas BP.
Buat saya, hal ini semakin menegaskan bahwa normal, jika kita kalah handal dari orang lain dalam hal-hal tertentu yang memang bukan bidang keunggulan kita. Tidak perlu merasa menjadi pecundang.
Tapi, kita memang perlu mengeksplorasi apa yang Tuhan anugerahkan kepada kita berupa keunggulan. Itu yang disebut sebagai point of strength (POS) kita.
Lantas, kenapa kita mesti punya POS yang berbeda? Ya supaya kehidupan manusia menjadi komplit tanpa harus saling berebut. Bayangkan kalau POS semua orang sama. Kita akan berebut sumber daya atau peluang yang jumlahnya terbatas. Bisa berantem kita.
Dengan POS yang berbeda, Tuhan menganugerahkan keragaman alias diversity. Sehingga kita bisa berbagi ruang, berbagi peluang, berbagi sumber daya. Dan yang lebih penting lagi, berbagi kekuatan untuk saling menolong.
Dalam bahasa Al-Quran, Allah menciptakan manusia berbeda-beda itu lita’aarofu. Saling kenal satu sama lain. Sehingga kita bisa menginventarisir keunggulan individu untuk membangun kekuatan kolektif sebagai mahluk sosial.
Jadi. Kalau ada orang lain yang mengungguli kita. Dalam bidang apapun. Akui saja secara sportif. Nggak usah minder. Namun, perlu kita temukan juga bidang yang kita bisa unggul didalamnya. Insya Allah, kita bisa menjadi mitra sejajar dengan orang lain. Dan kita bisa saling berkontribusi satu sama lain.
Bulan April dan Mei ini kami berulang tahun. Kami berikan hadiah berupa promo inhouse training dengan harga khusus untuk perusahaan Anda. Jika mau memanfaatkan promo ini, hubungi DeKa di 0812-19899-737 atau dkadarusman@yahoo.com
Salam hormat.
Mari Berbagi Semangat!
DEKA – Dadang Kadarusman
HR Development Consultant
www.dadangkadarusman.com
Catatan kaki:
Nggak ada orang yang unggul disemua bidang. Nggak ada juga orang yang memble disemua bidang. Kita masing-masing unggul dibidang-bidang tertentu. Walaupun dibidang lainnya memble.
Jika Anda ingin mendapatkan update article saya via WA silakan bergabung dengan Group WA “Dekadarus And Friends” di nomor : 0812-19899-737. Sebutkan Nama dan tulis “Dekadarus And Friends Group”. Jumlah member terbatas.
Kesibukan sering tidak memungkinkan saya untuk posting artikel di berbagai milist. Jadi saya prioritaskan di milist pribadi yang bisa diupdate melalui gadget. Jika Anda ingin mendapatkan kiriman artikel “P (=Personalism)” secara rutin sebaiknya bergabung disini: http://finance.groups.yahoo.com/group/NatIn/
Silakan teruskan kepada orang lain jika Anda nilai artikel ini bermanfaat. Dan tetaplah mengingat bahwa; Anda tidak perlu mengklaim sesuatu yang bukan karya tulis Anda sendiri. Meskipun Anda sudah berbuat baik, namun Tuhan; belum tentu suka tindakan itu (Natin & The Cubicle).
Disclaimer:
Saya tidak selalu mampu merespon balik komentar atau sanggahan atas tulisan ini. Karena berbagai keterbatasan yang ada pada saya. Terimakasih atas pengertiannya.
Gambar:fatbottomfiftiesgetfierce.com