Salah satu produk dialektika yang lazim kita temui adalah; munculnya polemik tentang penamaan. Misalnya, tepatkah menamakan para pelaku usaha nasional kita sebagai UKM?
Polemik itu sudah muncul sejak bertahun-tahun lalu. Bukan hal baru. Dan, sesekali muncul lagi ketika ada yang mengungkitnya lagi. Nanti sepi lagi. Dan nanti, mungkin muncul lagi. Begitu saja terus.
Lantas, apakah polemik itu berpengaruh kepada para pelaku usahanya? Sama sekali tidak. Karena yang seneng berpolemik itu biasanya bukan pengusahanya sendiri. Melainkan para akademisi, atau konsultan, atau mahasiswa yang sedang mengambil mata kuliah kewirausahaan. Atau, sekelompok bapak-bapak yang sedang main kartu di pos ronda.
Kenapa para pelaku usahanya sendiri tidak tertarik ikut berpolemik? Karena permasalahan utama para pelaku usaha di negeri kita, sama sekali tidak terkait sebutan yang disematkan kepada mereka. Sebab, sekalipun disebut UKM; mereka punya mimpi besar untuk mengembangkan bisnisnya sebesar-besarnya kok. Kata orang pinter; VISI. Jangan remehkan visi mereka. Walau namanya sederhana, UKM.
Jika mau membantu para pelaku usaha itu, maka para penonton dan pengamat geliat usaha lokal dan nasional mesti paham bahwa; permasalahan utama mereka, tidak terletak pada nama. Melainkan pada aspek fundamental dalam bisnis mereka.
Permasalahan para pelaku usaha nasional adalah; soal keberpihakan pemerintah kepada mereka. Keberpihakan yang bukan sekedar hiburan berupa pidato para pejabat negara. Melainkan keberpihakan nyata berupa kebijakan sistem produksi dan perdagangan. Mau dikasih nama super keren juga tetep saja akan jadi bantet kalau kebijakan pemerintahnya lebih condong kepada import segala hal yang dibutuhkan oleh masyarakat. Para pengusaha lokal kita, menjadi tak berdaya. Pertama.
Kedua. Permasalahan para pelaku usaha nasional tidak terletak pada penamaannya sebagai UKM. Melainkan kepada kualitas sumber daya manusianya. Inilah yang menjadi PR besar kita semua. Maka sebaiknya tunda dulu berpolemik soal nama itu. Prioritas kita membangun kualitas sumberdayanya terlebih dahulu. Supaya kata-kata, tidak hanya menjadi sekedar jargon belaka. Melainkan cerminan tekad; yang ditunjang oleh kualitas pribadi yang mumpuni.
Ketiga. Permasalah para pelaku usaha kita bukanlah pada nama. Melainkan pada ketersambungan antara satu pelaku usaha dengan pelaku usaha lainnya. Satu industri dengan industri lainnya. Satu ekosistem usaha, dengan ekosistem usaha lainnya. Sehingga setiap elemen usaha lokal dan nasional kita menjadi bagian yang saling terhubung melalui perannya masing-masing. Hari ini, para pelaku usaha kita masih berjalan sendiri-sendiri. Mengulik-ulik pasarnya sendiri. Belum terintegrasi. Belum bersinergi. Dan belum pula ditopang oleh keberpihakkan kebijakan dan regulasi. Persoalan ini, lebih penting dari sekedar sebuah nama. Catet.
Bagi para penggemar teori, paparan saya ini tidak menarik. Tapi bagi pelaku usaha, inilah persoalan utamanya. Inilah yang mesti dicarikan solusinya segera. Dan inilah juga yang mendasari lahirnya channel baru kita di youtube. Channel “INDONESIA SEHATI”. Silakan subscribe ya. Semoga kelak, bisa menjadi referensi yang berguna bagi para pelaku usaha kita. Dukung ya. Linknya ada di akhir tulisan ini.
Namun bila daya tarik polemik penamaan itu masih lebih menggairahkan, silakan diteruskan. Tapi hendaknya, tidak disampaikan kepada para pelaku usaha UKM di negara kita. Soal penamaan itu, sebaiknya disampaikan kepada Mr. Bill Gates saja. Katakan kepadanya; Kamu Ngawur. Kok Usahamu Itu Dinamakan Sebagai MICROSOFT.
NB: Subscribe ya ke channel Youtube baru kita. “INDONESIA SEHATI” nama channel Youtube-nya. Channel Untuk Kita-Kita
Salam hormat.
Mari Berbagi Semangat!
DEKA – Dadang Kadarusman.
Channel Youtube “INDONESIA SEHATI” : Kesehatan – UKM – Bisnis – Karir
https://www.youtube.com/channel/UCZqGARkSEfBwbakkSQNfHig
Subscribe Channel INDONESIA SEHATI Tentang KESEHATAN – UKM – BISNIS – KARIR Via Tautan Berikut Ini:
Catatan kaki:
Kebanyakan klien pelatihan saya adalah pelanggan lama yang sebelumnya pernah mengundang saya. Atau pelanggan baru yang mendapatkan rekomendasi dari klien lainnya. Ada juga yang PIC-nya pindah ke perusahaan lain, lalu mereka ‘membawa’ saya ke kantor barunya…. ? Thank you all!
Jika Anda ingin mendapatkan update article saya via WA silakan bergabung dengan Group WA “Dekadarus And Friends” di nomor: 0812-1989-9737. Sebutkan Nama dan tulis “Dekadarus And Friends Group”. Jumlah member terbatas.
Kesibukan sering tidak memungkinkan saya untuk posting artikel di berbagai milist. Jadi saya prioritaskan di milist pribadi yang bisa diupdate melalui gadget. Jika Anda ingin mendapatkan kiriman artikel “P (=Personalism)” secara rutin sebaiknya bergabung disini: http://finance.groups.yahoo.com/group/NatIn/
Silakan teruskan kepada orang lain jika Anda nilai artikel ini bermanfaat. Dan tetaplah mengingat bahwa; Anda tidak perlu mengklaim sesuatu yang bukan karya tulis Anda sendiri. Meskipun Anda sudah berbuat baik, namun Tuhan; belum tentu suka tindakan itu (Natin & The Cubicle).
Disclaimer:
Saya tidak selalu mampu merespon balik komentar atau sanggahan atas tulisan ini. Karena berbagai keterbatasan yang ada pada saya. Terimakasih atas pengertiannya.
Gambar dari:sinarharapannet
