Juli ini ditandai dengan paparan-paparan suram tentang perekonomian negara tertentu. Dari level presiden, menteri keuangan, maupun pihak-pihak terkait lainnya tidak memperlihatkan gesture yang meyakinkan. Bahkan lembaga yang kredibel telah memperingatkan resiko masuknya negara ke jurang resesi yang nyata didepan mata.
Para pemegang amanah kebangsaan itu konsisten dengan gaya galaunya. Bahkan konon komandan tertingginya mengisyaratkan ‘nggak ngerti lagi saya…’ . Mungkin solusi yang ada dikepalanya didominasi oleh hanya 2 kosa kata sakti ini: IMPOR dan NGUTANG. Tak diketahui secara pasti, apakah ada kosa kata lain dalam pikirannya. Walhasil, rakyat; mesti mencari jalan penyelamatannya sendiri-sendiri. Lagi.
Tapi khusus untuk seluruh rakyat Indonesia, sebaiknya tidak panik. Tak perlu takut juga secara berlebihan. Sebab walaupun tanda-tanda resesi sudah tampak kasat mata. Kita, bisa secara mandiri menghadapinya. Sambil berharap para pemegang kekuasaan tidak lagi membikin blunder yang merugikan masyarakat negerinya sendiri.
Lalu bagaimana caranya supaya masyarakat bisa bertahan dari terpaan resesi? Mari terapkan prinsip sederhana ini: MEMPRODUKSI SENDIRI DAN MEMBELI PRODUK TETANGGA SENDIRI. Itu saja. Tetangga rumah, atau tetangga provinsi. Bukan tetangga negeri.
Sederhana memang. Tapi justru kesederhanaan macam itulah yang bisa mengembalikan kedaulatan bangsa dan negara. Baik kedaulatan ekonominya. Maupun kedaulatan ideologinya. Dengan memproduksi sendiri dan membeli produk teman sendiri itu, roda ekonomi akan terus berputar. Dan kebutuhan hidup masyarakat akan terus terpenuhi.
Dengan cara sederhana itu dampak resesi bakal bisa diredam. Faktanya, resesi hanya menimbulkan kerusakan pada negara yang tidak punya kedaulatan ekonomi dan ideologi kan. Makin negara itu bergantung pada negara lain, makin menderita. Makin banyak hutang, makin merana. Tapi negara yang bisa memenuhi kebutuhan dasar rakyatnya melalui pemberdayaan potensi lokal yang ada; tidak akan kepayahan menaklukan resesi.
Tentu ide ini tidak akan disukai oleh para regulator penggemar impor. Dan tidak pula akan didukung oleh penyelenggara negara yang doyan ngutang. Tapi, ini bisa menjadi cara yang efektif bagi rakyat, untuk meredam efek resesi secara mandiri.
Jadi. Mari kita mulai berproduksi, dan mari kita membeli produk tetangga kita sendiri. Insya Allah, kita akan bisa meredam efek negatif dari resesi. Secara mandiri. Dengan kekuatan kita sendiri. Didalam negeri.
Salam hormat.
Mari Berbagi Semangat!
DEKA – Dadang Kadarusman.
Change Matter Learning Partner
Artikel sebelumnya:
NB: Untuk bergabung dengan WAG Inspirasi kami, silakan ketik: Nama Lengkap # Dekadarus&Friends. Kirim ke 0812-1989-9737
Catatan kaki:
Kebanyakan klien pelatihan saya adalah pelanggan lama yang sebelumnya pernah mengundang saya. Atau pelanggan baru yang mendapatkan rekomendasi dari klien lainnya. Ada juga yang PIC-nya pindah ke perusahaan lain, lalu mereka ‘membawa’ saya ke kantor barunya…. ? Thank you all!
Jika Anda ingin mendapatkan update article saya via WA silakan bergabung dengan Group WA “Dekadarus And Friends” di nomor: 0812-1989-9737. Sebutkan Nama dan tulis “Dekadarus And Friends Group”. Jumlah member terbatas.
Kesibukan sering tidak memungkinkan saya untuk posting artikel di berbagai milist. Jadi saya prioritaskan di milist pribadi yang bisa diupdate melalui gadget. Jika Anda ingin mendapatkan kiriman artikel “P (=Personalism)” secara rutin sebaiknya bergabung disini: http://finance.groups.yahoo.com/group/NatIn/
Silakan teruskan kepada orang lain jika Anda nilai artikel ini bermanfaat. Dan tetaplah mengingat bahwa; Anda tidak perlu mengklaim sesuatu yang bukan karya tulis Anda sendiri. Meskipun Anda sudah berbuat baik, namun Tuhan; belum tentu suka tindakan itu (Natin & The Cubicle).
Disclaimer:
Saya tidak selalu mampu merespon balik komentar atau sanggahan atas tulisan ini. Karena berbagai keterbatasan yang ada pada saya. Terimakasih atas pengertiannya.
Gambar dari:Thetribue