Salah satu dampak paling signifikan dari pandemi adalah timbulnya krisis keuangan. Ini terjadi di berbagai sektor kehidupan. Sektor rumah tangga, tentu paling relevan dengan kita. Perhatikan deh, kalau teman Anda tiba-tiba ‘pinjam uang’ padahal sebelumnya tidak pernah; maka itu indikasi yang kuat banget.
Bila saat ini Anda tidak terkena dampaknya, tetap perlu waspada juga. Sebab jika krisis finansial ini berkepanjangan; maka cepat atau lambat akan berpengaruh kepada semua lapisan. Lalu, bagaimana supaya kita bisa bertahan lebih lama?
Saya sengaja memakai frase ‘lebih lama’. Soalnya yang kita bicarakan adalah tentang bagaimana sumber daya yang terbatas bisa kita gunakan ‘selama mungkin’. Kan para penasihat keuangan menganjurkan agar kita pegang uang cash yang cukup untuk biaya hidup untuk 12 bulan kedepan ya. Jadi kalau pendapatan bulanan kita tiba-tiba jadi NOL, maka kita masih bisa mencukupi kebutuhan hidup selama 12 bulan kedepan.
Enak di teori sih. Jaman sekarang, yang punya tabungan buat 12 bulan itu bukan perkara yang umum. Biasanya kan terimakasih aja alias ‘terima’, langsung ‘kasih’ lagi. Punya persediaan untuk 3 atau 4 bulan saja sudah alhamdulillah banget.
Nah, kita butuh belajar untuk bisa membuat persediaan yang hanya 4 bulan itu mencukupi kebutuhan dasar selama 1 tahun kedepan bahkan lebih lama lagi.
Pilihan paling logisnya tentu bukan beli saham. Bukan pula menyimpannya di bank. Invest di emas? Tidak cocok untuk tujuan ini. Menurut hemat saya, yang paling realistis adalah berproduksi atau berdagang. Atau kombinasi 2 hal itu.
Bila berproduksi, maka sebagian bekal itu mesti kita gunakan untuk memproduksi sesuatu yang dibutuhkan orang lain. Bila berdagang, maka kita gunakan untuk belanja dagangan. Tentu, pilihan produknya mesti yang dibutuhkan orang lain.
Bila ada diantara Anda yang bilang; teori mah gampang, Anda benar. Tapi prakteknya pun tidak selalu sulit; kalau kita mau belajar caranya sampai bisa. Sesuatu dibilang sulit hanya oleh mereka yang tidak bisa kan? Bagi orang yang bisa, gampang banget. Itulah pentingnya berubah dari tidak bisa menjadi bisa.
Saya pribadi, terlena dengan pendapatan yang mencukupi kebutuhan keluarga sebelum pandemi. Makanya, lumayan kelabakan juga. Saya juga merasakan betapa sulitnya mengubah diri sendiri, dan merasakan pula betapa susahnya belajar lagi. Alhamdulilah ada kesempatan belajar lagi walaupun lecet-lecet dan babak belur. Lumayanlah. Jadi kalau Anda dapat WA dari saya berisi kalimat;”Mas, bisa pinjam uang 2 juta nggak? Insya Allah bulan depan dibalikin.” Maka kemungkinan itu dari hacker. Cuekin aja. Doakan saya tidak sampai begitu ya.
So what do I do? Ya pakai cara diatas itu. Bekal persediaan untuk 3 atau 4 bulan kedepan itu saya gunakan untuk berproduksi dan dagang. Targetnya supaya bisa dapat laba yang mencukupi buat beli beras dan lauk pauk sehari-hari.
Dengan asumsi bahwa taget laba rata-rata itu bisa memenuhi kebutuhan harian, maka bekal yang semula bisa habis dalam 4 bulan itu bakal bisa utuh dalam 4 bulan kedepan. Kita, mesti punya pola pikir demikian. Bila pola pikir itu benar-benar berhasil diterapkan, maka tidak ada krisis yang menakutkan. Sebab dalam krisis ini, sumber nafkah kita bisa mengalir seperti sumur timba yang kemarin saya ceritakan. Caranya gimana? Saran saya, produksi atau dagang, atau kombinasi dari keduanya. Insya Allah. Aamiin…
Salam hormat.
Mari Berbagi Semangat!
DEKA – Dadang Kadarusman.
Change Matter Learning Partner
Jika Kantor Anda Membutuhkan Offline Atau Online Training. Hubungi Kami.
Artikel sebelumnya:
Untuk bergabung dengan WAG Inspirasi kami, silakan ketik: Nama Lengkap # Dekadarus&Friends. Kirim ke wa.me/6281219899737
Catatan kaki:
Kebanyakan klien pelatihan saya adalah pelanggan lama yang sebelumnya pernah mengundang saya. Atau pelanggan baru yang mendapatkan rekomendasi dari klien lainnya. Ada juga yang PIC-nya pindah ke perusahaan lain, lalu mereka ‘membawa’ saya ke kantor barunya…. ? Thank you all!
Silakan teruskan kepada orang lain jika Anda nilai artikel ini bermanfaat. Dan tetaplah mengingat bahwa; Anda tidak perlu mengklaim sesuatu yang bukan karya tulis Anda sendiri. Meskipun Anda sudah berbuat baik, namun Tuhan; belum tentu suka tindakan itu (Natin & The Cubicle).
Gambar dari:all-free-download.com