Kalau boleh tahu, apa sih pekerjaan terbaik menurut Anda? Tentu jawabannya tidak satu. Tapi kalau dibuat peringkatnya, apakah pekerjaan pilihan Anda masuk 3 besar dalam list itu?
Apapun pekerjaan Anda saat ini, saya yakin bila punya 1 pekerjaan ini akan membuat hidup Anda jauh lebih bahagia secara lahir dan batin. Pekerjaanya apa? Kurir.
Iya. Jadilah kurir. Sebab itu masuk 3 besar pekerjaan terbaik, dan menjadi kurir; mengantarkan kita kepada kebahagiaan sejati. Tapi, kita mesti jadi kurir dengan obyek yang spesifik. Jangan semua jenis barang diantarkan. Kita menjadi kurir untuk 1 hal saja. Yaitu, uang.
Perhatikan ketika Anda membuka dompet. Lalu mengantarkan sebagian isinya untuk orang lain. Yang hepi siapa? Penerimanyakah? Atau Anda? Saya yakin Anda tidak kalah bahagia dari yang menerimanya. Bahkan mungkin lebih bahagia darinya.
Mungkin, sekarang Anda berpikir bahwa yang saya maksudkan dengan kurir uang adalah menjadi dermawan. Dugaan Anda, benar 50%. Sedangkan 50%-nya lagi, perlu diisi dengan sudut pandang lain.
Berderma itu adalah satu hal. Tapi tidak semua orang bisa berderma. Sebab tidak semua orang punya uang yang melebihi kebutuhan hidupnya. Maka menjadi kurir uang, tidak selalu dalam konteks berderma saja. Bahkan ketika uang kita hanya 100 ribu misalnya. Dibelikan sayur dan bahan masakan buat keluarga 75ribu, maka kita pun sudah menjadi kurir uang. So be happy.
Tak perlu berat hati merelakan uang didompet kita untuk diserahkan kepada orang lain. Yang 75 ribu itu, rezekinya tukang sayur yang Allah titipkan kepada kita. Serahkan kepadanya atas nama amanah dari Allah. Dan sebagai ‘imbalannya’ Allah beri kita sangu berupa sayuran dan bahan masakan buat keluarga. Sesimpel itu.
Punya tabungan mengendap 5 juta. Duh, mesti bayar uang sekolah anak-anak 3 juta. Misalnya. Berat enggak? Kalau uangnga 100juta mungkin nggak berat ya. Tapi 60% tabungan harus dibayarkan ke sekolah? Ngehe banget, kalau mikirnya itu uang kita. Tapi bila kita sadar bahwa tugas kita hanyalah menjadi kurir rezeki orang lain, maka; tak akan terbersit niat menunda-nunda terbayarkannya hak orang lain. Dan sebagai imbalannya, Allah berikan ketenangan hati. Lega, uang sekolah anak; sudah dilunasi.
Kalau cara berpikir seperti itu diterapkan, maka otomatis kita tidak akan menjadi orang yang pelit. Kita juga terbebas dari sifat tamak dan cinta pada dunia secara berlebihan.
Bila uang kita pas-pasan, kita akan rido kalau uang yang paspasan itu digunakan untuk menafkahi keluarga. Sabda Rasulullah, setiap suapan nafkah buat keluarga itu terhitung sedekah.
Sedangkan bila uang kita lebih dari yang dibutuhkan, maka kita pun akan rido ketika mengantarkannya kepada orang lain. Sabda Nabi, dalam harta kita; ada bagian orang lain.
Tugas kita adalah, mengantarkan uang yang ada pada kita kepada pemilik berikutnya. Bayangkan, bila kita bisa sering-sering menjalankan tugas itu. Seru kan. Maka doa favorit saya kepada Allah adalah; yaa Allaah… berikanlah kepada saya pekerjaan sebagai kurir… Bila Anda punya doa yang sama, saya aminkan.
Salam hormat.
Mari Berbagi Semangat!
DEKA – Dadang Kadarusman.
Change Matter Learning Partner
Jika Kantor Anda Membutuhkan Offline Atau Online Training. Hubungi Kami.
Artikel sebelumnya:
Gambar dari:depois do perrengue