Mau, Anda dikubur hidup-hidup? Orang bodoh pun tahu jawabannya. Yang bertanya, tentu lebih bodoh lagi. Buat apa nanyain hal bodoh itu? Bodoh banget nanya begitu. Eh, tadi yang nanya siapa ya?
Yuk, kita lihat; bagaimana para petani mendapatkan hasil panennya. Diantara hal pertama yang dilakukannya adalah; mengubur biji-bijian. Bila dia ingin panen melon, maka dia mengubur biji melon. Bila ingin panen padi, dia mengubur bulir padi. Jika biji melon itu tidak dikubur. Bila bulir padi itu tidak dikubur. Bagaimana mungkin bisa dipanen?
Dikubur itu, diletakkan ditempat yang gelap. Penuh tekanan. Dibawah telapak kaki mahluk lain. Tak kelihatan. Tak dikenali. Tak leluasa bergerak atau bertindak. Tak berdaya. Sebab ruang tinggalnya serba sesak. Kotor pula. Hingga jarang ada yang tertarik bahkan untuk sekedar melirik. Nothing. Nobobody. Dirty.
But let’s get back kepada biji-bijian tadi. Bukankah saat dikubur itu justru dia menggeliat? Beda dengan ketika dia diletakkan dalam toples bersih atau gelas kristal. Tak mungkin tumbuh. Dia, tetap saja biji-bijian. Tapi begitu dikubur, dia mulai menampakkan kehidupan.
Apa yang Anda pelajari dari fenomena ini? So be happy. Sabari. Syukuri, ketika sedang dikubur hidup-hidup. Sebab itulah keadaan dimana kita akan bisa menggeliat.
Tapi kok rasanya teramat berat ya. Sekali lagi perhatikan biji bulir itu. Bukankah mereka lebih tidak berdaya dari kita? Sesungguhnya Allah berfiman bahwa, Dialah yang menumbuhkan biji-bijian.
Jadi bukan semata kuasa biji bulir itu untuk tumbuh. Allah yang menurunkan air hujan. Dengan air hujan itu tanah berubah menjadi gembur dan subur. Sehingga memungkinkan sang bulir mulai bertumbuh.
Kita juga begitu. Yang dituntut dari kita, hanyalah kesediaan untuk dikubur hidup-hidup. Dihimpit dibawah tanah. Tak kelihatan. Tiada kinclong. Tak pula dipandang orang. Bahkan dijauhi oleh mereka yang menuntut serba bersih. Kita tak punya daya.
Tapi ingatlah bahwa sebentar lagi, Allah siramkan ‘hujannya’. Dia kondusifkan lingkungannya. Sehingga tiba-tiba; tarara….. kita menggeliat bangkit. Lalu kelak, menjadi pohon yang kokoh lagi. Rindang daunnya. Indah bunganya. Banyak pula buahnya.
Mungkin Anda sudah dan akan jarang melihat saya. Anggap saja bahwa, sekarang; saya sedang dikubur hidup-hidup. Apakah Anda juga? So see you again when we grown ya. Insya Allah.
Salam hormat.
Mari Berbagi Semangat!
DEKA – Dadang Kadarusman.
Change Matter Learning Partner
Jika Kantor Anda Membutuhkan Offline Atau Online Training. Hubungi Kami.
Artikel sebelumnya:
Untuk bergabung dengan WAG Inspirasi kami, silakan ketik: Nama Lengkap # Dekadarus&Friends. Kirim ke wa.me/6281219899737
Catatan kaki:
Kebanyakan klien pelatihan saya adalah pelanggan lama yang sebelumnya pernah mengundang saya. Atau pelanggan baru yang mendapatkan rekomendasi dari klien lainnya. Ada juga yang PIC-nya pindah ke perusahaan lain, lalu mereka ‘membawa’ saya ke kantor barunya…. ? Thank you all!
Silakan teruskan kepada orang lain jika Anda nilai artikel ini bermanfaat. Dan tetaplah mengingat bahwa; Anda tidak perlu mengklaim sesuatu yang bukan karya tulis Anda sendiri. Meskipun Anda sudah berbuat baik, namun Tuhan; belum tentu suka tindakan itu (Natin & The Cubicle).
Disclaimer:
Saya tidak selalu mampu merespon balik komentar atau sanggahan atas tulisan ini. Karena berbagai keterbatasan yang ada pada saya. Terimakasih atas pengertiannya.
NB: Bila Anda mengalami batuk membandel yang tidak sembuh dengan berbagai macam obat, Anda boleh coba RED-A-COUGH remedi racikan kami. Khusus diracik hanya jika ada permintaan saja. Tinggal kabari wa.me/62812-1989-9737. Insya Allah kami racik khusus buat Anda.
Gambar dari:pikbest