Sejak awal januari tahun ini saya tinggal di lingkungan yang eksklusif dan menarik. Terletak di tengah hutan belantara, tapi sangat ketat dalam pencegahan penyebaran covid. Saya hanya bertamu disini untuk tinggal hingga beberapa bulan kedepan. Setiap pekan, kami menjalani 2 kali swab antigen dan 1 kali pcr. Seru kan?
Bagi orang yang tidak paham, 2 kali swab antigen dan 1 pcr rutin setiap pekan itu mungkin dianggap berlebihan. Apalagi saya rutin minum dan membawa Innerimmune. Kalem aja. Tapi bagi komunitas ini sangatlah penting karena menyangkut keamanan dan keselamatan ribuan orang serta keberlangsungan proses produksi perusahaan. Tentu, kepentingan yang lebih besar mesti didahulukan.
Ada pelajaran penting yang saya dapatkan disini. Kita, sering mengira keadaan diri kita tidak seenak orang lain. Nyatanya, tidak. Justru dalam banyak hal, keadaan kita; jauh lebih baik dari orang lain. Walaupun memang dalam hal-hal tertentu ada kurangnya juga. Plus minus deh. Tapi tetap lebih banyak plusnya. Bagian plusnya, lebih banyak dari minusnya.
Disini misalnya. Standar gaji para pegawainya diatas rata-rata pegawai di industri lain pada umumnya. Saya yakin banyak orang yang kepingin dapat standard gaji seperti disini. Selain itu, tempat tinggal, laundry, makan 3 kali sehari; sudah disediakan semua. Nggak perlu macet-macetan pula macam di Jakarta. Menang banyaklah pokoknya. Tapi kalau direnungkan lebih jauh, pengorbanannya juga banyak banget. Nget. Nget…
Misalnya, disana Anda bisa bertemu keluarga tercinta setiap hari. Bahkan setiap saat, bila wfh. Disini, mayoritas pekerja harus berjauhan dengan keluarga dalam hitungan bulan sebelum mendapat jatah cuti 2 atau 3 pekan. Dan setiap kali selesai cuti, sebelum masuk kembali kedalam kompleks steril ini mereka mesti menjalani masa karantina di fasilitas khusus selama 7 hari. Selama masa karantina itu nggak boleh ketemu orang kecuali teman sekamarnya.
Disini saya bertemu dengan ratusan bahkan ribuan orang yang rindu pada orang-orang tercintanya. Adegan video call seorang ayah dengan balitanya merupakan pemandangan harian. Terbayang betapa besar rasa rindunya. Mereka membawa pulang lebih banyak uang. Tapi kerinduan mereka, sering tak terperikan.
So overall, memang ada hal-hal tertentu yang kita rasa orang lain lebih beruntung dari kita. Tapi dalam banyak hal lainnya, kita telah dan tengah mendapatkan beragam anugerah yang jumlahnya begitu melimpah. Maka bersyukurlah. Alhamdulillah.
Salam hormat sahabat.
Mari Berbagi Semangat!
DEKA – Dadang Kadarusman.
Change Matter Learning Partner
Jika Kantor Anda Membutuhkan Offline Atau Online Training. Hubungi Kami.
Artikel sebelumnya:
Gambar dari: Medium